31 October 2012

Istilah Negara dan Istilah Sistim Politik

Konsep sistim politik merupakan pokok dari gerakan pembaharuan yang timbul dalam dekade lima tahunan. Gerakan ini ingin mencari suatu "new science of politics" dan lebih terkenal dengan istilah pendekatan tingkah laku oleh karema mengemukakan "tingkah laku politik" sebagai fokus utama dari penelitian, dan terutama menekankan struktur dan fungsi tingkah laku.

Konsep "sistim" oleh sarjana ilmu politik dipinjam dari ilmu biologi. Dianggap bahwa suatu sistim politik, seperti halnya organisme dalam ilmu biologi, terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling bergantung kepada yang lain dan saling mengadakan interaksi. Keseluruhan dari interaksi ini perlu diteliti jika seluruh organisme dimengerti. Dua ciri perlu diperhatikan. Pertama, bahwa setiap perubahan dalam satu bagian dari sistim itu mempengaruhi seluruh sistim. Kedua, bahwa sistim itu bekerja dalam satu lingkungan (environment) yang lebih luas dan bahwa ada perbatasan antara sistim dengan lingkungannya. Juga perlu diperhatikan bahwa sistim mengadakan interaksi dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan itu.

Pada dasarnya konsep sistim politik dipakai untuk keperluan analisa, dimana suatu sistim bersifat abstrak pula. Dalam konteks ini sistim terdiri dari beberapa variabel. Disamping itu, konsep sistim politik dapat diterapkan pada suatu situasi yang konkrit, misalnya negara, atau kesatuan yang lebih kecil, seperti kota, atau suku bangsa, ataupun kesatuan yang lebih besar seperti bidang internasional, dimana sistim politik terdiri dari beberapa negara.

Konsep sistim politik di dalam penerapan pada situasi yang kongkrit seperti negara, mencoba mendasarkan studi tentang gejala-gejala politik dalam konteks tingkah laku di dalam masyarakat. Tingkah laku politik dianggap sebagai sebagian dari keseluruhan tingkah laku sosial. Menurut pemikiran ini masyarakat merupakan suatu sistim sosial yang pada hakikatnya terdiri dari bermacam-macam proses. Diantara bermacam-macam proses ini dapat dilihat gejala-gejala politk sebagai suatu kumpulan proses tersendiri yang berbeda dengan proses-proses yang lainnya. Inilah yang dinamakan sistim politik.

Sistim politik ini hanya merupakan salah satu dari bermacam-macam sistim yang terdapat dalam suatu masyarakat, seperti misalnya sistim ekonomi, sistim teknik dan sebagainya. Setiap sistim masing-masing memiliki fungsi tertentu yang dimaksudkan untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai tujuan dari masyarakat tersebut. Sistim-sistim ini merupakan lingkungan dari sistim politik. Sistim-sistim mempengaruhi jalannya sistim politik serta pelaku-pelaku politik.

Dalam Konsep sistim politik ini kita temukan istilah-istilah seperti proses, struktur dan fungsi. Proses adalah pola-pola yang dibuat oleh manusia dalam mengatur hubungan antara satu sama lain. Pola-pola ini ada yang jelas kelihatan, ada pula yang kurang jelas tampak. Dalam suatu negara, lembaga-lembaga seperti parlemen, partai, birokrasi, sekalipun sudah mempunyai kehidupan sendiri, sebenarnya tak lain dari proses-proses yang pola-pola ulangannya sudah mantap. Mereka mencerminkan struktur tingkah laku. Struktur mencakup lembaga-lembaga formil dan informil.

4 Variabel sistim politik :
1. Kekuasaan
2. Kepentingan
3. Kebijaksanaan
4. Budaya Politik


Sumber : Budiardjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 2007

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home