9 October 2012

Gaya komunisme

Komunisme tidak hanya merupakan sistim politik, tetapi juga mencerminkan suatu gaya hidup yang berdasarkan nilai-nilai tertentu :

  • Gagasan Monoisme (sebagai lawan dari pluralisme)
Gagasan ini menolak adanya golongan-golongan di dalam masyarakat sebab dianggap bahwa setiap golongan yang berlainan aliran pikirannya merupakan perpecahan. Akibat dari gagasan ini ialah bahwa persatuan mau dipaksakan dan oposisi ditindas.

  • Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah yang harus dipakai untuk mencapai komunisme
Paksaan ini dipakai dalam dua tahap, pertama terhadap musuh dan kedua terhadap pengikutnya sendiri yang dianggap masih kurang insaf.

  • Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme
Semua alat kelengkapan kenegaraan seperti polisi, tentara, kejaksaan, dipakai untuk diabdikan kepada tercapainya komunisme (sering disebut sistim mobilisasi atau mobilization system). Ini mengakibatkan suatu campur tangan negara yang sangat luas dan mendalam di bidang politik, sosial dan budaya. Di bidang hukum hal ini berarti bahwa hukum tidak dipandang sebagai " a good in itself " tetapi dianggap sebagai alat revolusi untuk mencapai masyarakat komunis.

Mekanismenya untuk menyelenggarakan azas-azas itu :
  1. Sistem satu partai
  2. Assembly Government dan keputusan diambil dengan Aklamasi
  3. Pemilihan umum dewasa ini bersifat rahasia tetapi tidak ada kemerdekaan politik dan pencalonan di dasarkan atas sistim calon tunggal untuk setiap kursi, calon mana ditetapkan oleh partai komunis.
  4. Pemilu merupakan alat propaganda untuk menunjukkan betapa luasnya dukungan rakyat pada pemerintah

sumber : 
Budiardjo, Miriam. Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home