GAYA MANAJEMEN KONFLIK
GAYA MENANG-KALAH
Adalah sikap mental bersaing yang paling akhir. Dalam model pegangan manajerial, gaya ini memberikan perhatian maksimum pada tujuan pribadi dan memiliki perhatian yang minimum pada hubungan. Inilah gaya yang disebut fisher posisi "keras". Gaya menang-kalah dalam penanganan konflik berasumsi bahwa:
- Suatu Konflik adalah suatu kontes kemauan
- Peserta-peserta adalah lawan
- Lawan tidak bisa dipercaya
- Suatu posisi yang memiliki benteng pertahanan adalah efektif
- Ancaman dan sikap tegas adalah efektif
- Tujuannya adalah kemenangan
GAYA KALAH-MENANG
Dalam gaya penanganan konflik ini, tujuan-tujuan pribadi dikorbankan demi hubungan baik. Fisher menyebut ini posisi "Lunak" atau "mari bersahabat". Gaya ini berasumsi bahwa :
- Konflik harus dihindari
- Peserta-pesertanya adalah teman
- Peserta-pesertanya dapat dipercaya
- Kelonggaran dan tawaran mempererat hubungan
- Tekanan menuntut kepatuhan
- Tujuannya adalah kesepakatan
GAYA KALAH-MENINGGALKAN
Gaya ini merupakan penghindaran penuh dari konflik. Mereka yang mempunyai gaya penanganan konflik ini akan mencoba semampu mereka untuk menghindari segala masalah yang kelihatannya memecah belah. Mereka secara fisik menjaga jarak, bungkam, menceritakan lelucon-lelucon, atau melakukan segala sesuatu untuk mengalihkan perhatian dari permasalahan. Gaya ini berasumsi bahwa :
- Konflik adalah tidak rasional
- Konflik dapat diabaikan
- Perilaku menghindar dapat diterima
- Para pengamat tidak perlu menjadi peserta
- Tujuannya adalah kerelaan tanpa komitmen
GAYA KOMPROMI
Gaya ini dalam beberapa hal merupakan varian atau bentuk yang menyimpang dari gaya "keras". Orang-orang yang berkompromi bersedia untuk menyerahkan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu atau tawar-menawar. Contoh terbaik dari gaya ini adalah sistem politik Amerika dan penerapannya. Posisi kompromi berasumsi bahwa :
- Konflik akan tunduk pada tawar-menawar
- Para pesertanya harus mengikuti aturan-aturan
- Para pesertanya harus menunjukan itikad yang baik dengan saling memberikan kelonggaran
- Para pesertanya dapat melebih-lebihkan tuntutan mereka, karena tahu bahwa pada akhirnya mereka harus membuat kelonggaran
- Para pesertanya harus tangguh
- Tujuannya adalah kompromi
GAYA MENANG-MENANG
Gaya ini merupakan pendekatan kolaboratif, atau tawar-menawar berprinsip. Para pesertanya adalah pemecah masalah yang mencoba untuk mengambil keputusan yang bijaksana. Mereka menekankan kepentingan semua peserta. Posisi menang-menang berasumsi bahwa:
- Konflik adalah hal yang alami dan dapat dipecahkan
- Para pesertanya adalah pemecah masalah
- Semua peserta harus dilibatkan
- Kepentingan semua peserta pantas mendapatkan perhatian dan dihargai
- Kriteria dan alasan yang objektif merupakan pemecahan masalah yang esensial
- Tujuannya adalah hasil yang bijaksana, yang tercapai secara efektif
Labels: MANAJEMEN
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home