Positive Mindset dalam Empat Level Gelombang Otak
Kaum bijak bestari
memberi petuah agar kita bias selalu melentikkan api optimisme dalam diri kita
dan juga mampu merawat pola pikir positif. Positif melihat masa depan kita, positif
melihat segenap tantangan yang menghadang, dan positif dalam berpikir serta
berimajinasi.
Soalnya kemudian adalah : menginjeksikan
daya positif ke dalam selsel otak kita ternyata tak semudah membikin indomie
rebus. Acap ketika dihadapkan pada tantangan yang membuncah atau
kerumitanmasalah yang menghadang, pikiran kita langsung goyah dan berpikir : ah,
saya memang tidak mampu melakukannya…..saya mungkin tidak bisa meraih impian
yang saya cita-citakan…..yah, memang ini suratan
nasib saya…….(Duh!).
Jadi bagaimana dong? Apa yang mesti
dilakoni agar mentalitas positif dan spirit keyakinan itu tak langsung layu
ketika badai tantangan datang menghadang? Apa yang mesti diziarahi agar virus
positiv itu terus menancap dalam serat otak kita bahkan ketika lautan masalah terus
menggelora, menghantam biduk perjalanan kita?
Beruntung, para ahli saraf (neurolog) telah menemukan jawabannya. Dan
jawabannya terletak pada empat level gelombang otak kita. Melalui serangkaian
eksperimen dan alat ukur yang bernama EEG (Electro EncephaloGram), mereka
menemukan ternyata terdapat empat level getaran dalam otak kita. Mari kita
simak bersama empat gelombang kesadaran itu.
Beta (14 – 100 Hz). Dalam frekuensi ini
kita tengah berada pada kondisi aktif terjaga, sadar penuh dan didominasi oleh
logika. Inilah kondisi normal yang kita alami sehari-hari ketika sedang terjaga
(tidak tidur). Kita berada pada frekuensi ini ketika kita bekerja, berkonsentrasi,
berbicara, berpikir tentang masalah yang kita hadapi, dll. Dalam frekuensi ini
kerja otak cenderung memantik munculnya rasa cemas, khawatir, stress, dan
marah. Gambar gelombang otak kita dalam kondisi beta adalah seperti dibawah
ini.
Alpha (8 – 13.9 Hz). Ketika otak kita
berada dalam getaran frekuensi ini, kita akan berada pada posisi khusyu’,
relaks, meditatif, nyaman dan ikhlas. Dalam frekuensi ini kerja otak mampu
menyebabkan kita merasa nyaman, tenang, dan bahagia. Berikut gambar gelombang alpha.
Theta (4 – 7.9 Hz). Dalam frekuensi yang
rendah ini, seseorang akan berada pada kondisi sangat khusyu’, keheningan yang
mendalam, deep-meditation, dan “mampu mendengar” nurani bawah sadar. Inilah kondisi
yang mungkin diraih oleh para ulama dan biksu ketika mereka melantunkan doa
ditengah keheningan malam pada Sang Ilahi. Berikut gambar gelombang otak kita
ketika berada dalam kondisi theta.
Delta (0,1 – 3,9 Hz). Frekuensi terendah
ini terdeteksi ketika orang tengah tertidur pulas tanpa mimpi. Dalam frekuensi
ini otak memproduksi human growth hormone yang baik bagi kesehatan kita.
Bila seseorang tidur dalam keadaan delta
yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski tertidur hanya sebentar, ia
akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar. Nah, penyelidikan menunjukkan
bahwa proses penumbuhan keyakinan positif dalam pikiran kita akan berlangsung
dengan optimal jika otak kita tengah berada pada kondisi Alpha (atau juga
kondisi Theta).
Dalam frekuensi inilah, kita bisa
menginjeksikan energi positif dalam setiap jejak sel saraf kita secara mulus.
Apabila kita merajut keyakinan positif dan visualisasi keberhasilan dalam
kondisi alpha, maka rajutan itu benar-benar akan menembus alam bawah sadar
kita. Pada gilirannya, hal ini akan memberikan pengaruh yang amat dahsyat pada
pola perilaku kita ketika berproses menuju puncak keberhasilan yang diimpikan.
Pertanyaannya sekarang adalah :
bagaimana caranya agar kita bias berada kondisi alpha?
Bagi Anda yang muslim, ada satu langkah yang mujarab : sholat tahajud
di tengah keheningan malam (Jika Anda beragama Kristen, mungkin medianya adalah
dengan melakukan “retreat”).
Begitulah, para kaum bijak bestari
berkisah, dalam momen-momen kontemplatif ketika bersujud dihadapan Sang Ilahi,
selalu ada perasaan keheningan yang menggetarkan, perasaan khusyu’ yang sungguh
menghanyutkan. Saya berpikir perasaan ini muncul karena saat itu
kondisi otak kita sedang berada pada gelombang alpha. Dan percayalah, dalam
momen itu, kita dengan mudah bisa memasukkan energi positif dan spirit
keyakinan dalam segenap pikiran kita. Dalam momen inilah, dalam hamparan
kepasrahan total pada Sang Pencipta dan rasa syukur yang terus mengalir, kita
bisa merajut butir-butir keyakinan positif itu dalam segenap raga kita. Dalam
segenap jiwa dan batin kita.
Maka mulai malam ini………………ditengah
kesunyian malam, bentangkanlah sajadah disudut rumah kita, basuhkan air wudhu,
dan tegakkan sholat tahajud dengan penuh keikhlasan. Lalu, ditengah keheningan
yang menentramkan, lantunkanlah harapan positif dan doa-doa itu dengan penuh
keyakinan……Mudah-mudahan kita semua bisa melangkah menuju pintu keberhasilan dan
kebahagiaan. Disini dan “Disana”.
Labels: MANAJEMEN
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home