Stratifikasi sosial dan Perubahan Sosial

Pengertian Stratifikasi sosial

Stratifikasi sosial adalah struktrul sosial yang memiliki lapisan-lapisan dalam suatu masyarakat. Lapisan disini adalah adanya strata, mulai dari yang paling bawah hingga paling atas. stratifikasi sosial mengacu pada pembagian anggota masyarakat kedalam tingkatan atau strata yang berkaitan dengan sikap dan karakteristik tiap-tiap anggota atau kelompok. Kedudukan stratifikasi sosial dalam masyarakat bukan sebagai subsistem tetapi sebagai suatu aspek umum dari struktur dalam sistem sosial yang kompleks.

Dalam kehidupan masyarakat bersama kontemporer, stratifikasi sosial memiliki dua bentuk, yakni kelas dan status. Kelas umumnya digunakan untuk menunjukan pembagian masyarakat yang didasarkan atas posisi ekonomi dalam masyarakat, tanpa harus memperhatikan apakah mereka menyadari posisinya atau tidak. Adapun status menunjukkan tingkat posisi seseorang atau kelompok yang ditentukan oleh berbagai faktor..

Pola-Pola Stratifikasi sosial

Menurut Soerjono Soekanto, adanya lapisan sosial dalam masyarakat bisa terbentuk menurut dua pola, yakni: pertama, secara sengaja, yaitu secara sadar tersusun, dirancang untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kedua, dengan sendirinya, dalam proses pertumbuhan masyarakat.

Perubahan Sosial

adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta unsur budaya dan sistem sosial, dimana suatu tingkat kehidupan masyarakat meninggalkan pola kehidupan lama dan berubah pada pola kehidupan baru. Pola kehidupan disini meliputi budaya dan sistem sosial.

Aspek-aspek perubahan sosial : 

1. Perubahan pola pikir masyarakat
2. Perubahan perilaku masyarakat
3. Perubahan budaya masyarakat
4. Perubahan aturan hukum masyarakat

Fase-Fase Perubahan Sosial

1. Fase Primitif
2. Fase bercocok tanam
3. Fase Tradisional
4. Fase Transisi
5. Fase Modern
6. Fase Postmodern

Referensi : Gatara, A.A Sahid. 2007. Sosiologi Politik.Bandung:Pustaka setia