RASIO LIKUIDITAS
Kita
sering kali mendengar atau bahkan melihat ada perusahaan yang tidak mampu atau
tidak sanggup untuk membayar seluruh atau sebagian utang (kewajibannya) yang
sudah jatuh tempo pada saat ditagih, atau terkadang perusahaan juga sering
tidak memiliki dana untuk membayar kewajibannya tepat waktu. Mengapa hal
tersebut terjadi ? karena perusahaan tidak memiliki dana yang cukup untuk
menutupi utang yang jatuh tempo tersebut.
Kasus
seperti ini akan sangat mengganggu hubungan baik perusahaan dengan para kreditor,
atau juga dengan para distributor. Dalam jangka panjang, kasus ini akan
berdampak pula kepada para pelanggan (konsumen). Artinya pada akhirnya
perusahaan akan memperoleh krisis kepercayaan dari berbagai pihak yang selama
ini membantu kelancaran usahanya. Padahal kita tahu bahwa kepercayaan dari
berbagai pihak terhadap perusahaan merupakan modal utama perusahaan dalam
mencapai target yang telah ditetapkan.
Dengan
kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban
kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam
perusahaan (likuiditas perusahaan). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai
dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih.
Rasio
likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja merupakanrasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya
adalah dengan membandingkan komponen yang ada di neraca, yaitu total aktiva
lancar dengan total pasiva lancar (utang jangka pendek). Penilaian dapat
dilakukan untuk beberapa periode sehingga terlihat perkembangan likuiditas
perusahaan dari waktu ke waktu.
b.
Tujuan dan manfaat rasio likuiditas
1.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan
membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih
2.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan
3.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan
sediaan atau piutang
4.
Untuk mengukur atau membandingkan antara
jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan
5.
Untuk mengukur seberapa besar uang kas
yang tersedia untuk membayar utang
c.
Jenis-jenis rasio likuiditas
1.
Rasio lancar
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada
saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva
lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh
tempo. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total
aktiva lancar dengan total utang lancar.
Rumus untuk rasio lancar :
Current ratio =
|
Aktiva lancar
|
Utang lancar
|
2.
Rasio cepat
Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar dengan
aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan. Untuk mencari quick ratio, diukur dengan total aktiva
lancar, kemudian dikurangi dengan nilai sediaan.
Rumus untuk mencari rasio cepat :
Quick ratio =
|
Current assets
- inventory
|
Current liabilities
|
Atau
Quick ratio =
|
Kas + bank + efek + piutang
|
Current liabilities
|
Merupakan
alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk
membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana
kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan dari bank.
Rumus
rasio kas adalah :
Cash ratio =
|
Cash or cash
equivalent
|
Current liabilities
|
Atau
:
Cash ratio =
|
Kas + bank
|
Current liabilities
|
Menurut
James O. Gill, rasio perputaran kas (cash
turn over) berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja
perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya
rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar
tagihan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan. Untuk mencari modal
kerja, kurangi aktiva lancar terhadap utang lancar. Modal kerja dalam
pengertian ini dikatakan sebagai modal bersih yang dimiliki perusahaan,
sementara itu, modal kerja kotor atau modal kerja saja merupakan jumlah dari
aktiva lancar. Hasil perhitungan rasio perputaran kas dapat diartikan sebagai
berikut :
a) Apabila rasio perputaran kas tinggi, ini
berarti, ketidakmampuan perusahaan dalam membayar tagihannya
b)
Sebaliknya apabila rasio perputaran kas
rendah, dapat diartikan kas yang tertanam pada aktiva yang sulit dicairkan
dalam waktu singkat sehingga perusahaan harus bekerja keras dengan kas yang
sedikit.
Rumus
yang digunakan untuk mencari rasio perputaran kas adalah sebagai berikut :
Rasio perputaran kas =
|
Penjualan bersih
|
Modal kerja bersih
|
5.
Inventory
to Net Working Capital
Merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan
yang ada dengan modal kerja perusahaan. Modal kerja tersebut terdiri dari
pengurangan antara aktiva lancar dengan utang lancar.
Rumusan untuk mencari Inventory to Net Working Capital dapat digunakan sebagai berikut :
Inventory to
NWC
=
|
Inventory
|
Current assets
- current liabilities
|
sumber :
Labels: MANAJEMEN
5 Comments:
kita juga punya nih artikel mengenai 'Likuiditas', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5593/1/Jurnal.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat
mantap gan
Penanambahan Wawasan.........
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home