14 October 2014

Bisnis Toko Online

Sejak bisnis terkait intenet mulai naik daun di indonesia tahun lalu, satu istilah baru menjadi makin populer menjadi bagian perbendaharaan kata orang bisnis, yaitu ekonomi baru atau the new economy. Di pusat teknologi internet, yaitu di AS, istilah the new economy sebenarnya bukan barang baru. 

Istilah ekonomi baru tentunya terpicu oleh sesuatu yang signifikan dan sistematis yang membedakannya dengan ekonomi lama. Apa indikatornya ? Apanya yang baru ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut pasti menggelitik pikiran banyak pembaca. Ada banyak versi penjelasan perbedaan ekonomi baru-lama. Salah satu menurut saya cukup komprehensif adalah versi perusahaan konsultan multinasional McKinsey & Co seperti dipresentasikan oleh Ken Gibson pada seri seminar e-paradigm beberapa waktu yang lalu di Jakarta.

Salah satu indikator munculnya ekonomi baru adalah tren rasio nilai pasar dan nilai buku saham (Market-to-Book Value atau MBV). Berdasarkan data historis 1945-1990/akhir abad 20, Nilai MBV berfluktuasi namu tidak jauh dari angka satu. Jadi, persepsi investor tentang nilai saham perusahaan dalam jangka panjang rata-rata konvergen dengan nilai saham yang tercatat di pembukuan neraca perusahaan. 

Kenapa Bisnis Toko Online / e-commerce meningkat ?

Jawabnya adalah Biaya interaksi dan Transformasi.

Biaya bisnis dapat dikategorikan menjadi biaya transformasi dan biaya interaksi. Dalam revolusi industri, perkembangan teknologi memungkinkan manusia menurunkan biaya transformasi (transformasi input berupa buruh, lahan, energi, bahan baku menjadi barang jadi yang dikonsumsi konsumen). Sebaliknya, dalam revolusi informasi, biaya interaksilah yang terpangkas besar-besaran. 

Biaya interaksi merupakan uang dan waktu (biaya eksplisit dan biaya implisit) yang digunakan saat orang atau perusahaan saling bertukar barang, jasa, atau gagasan. Pertukaran tersebut bisa terjadi di dalam perusahaan, antarperusahaan, dan antara perusahaan dan konsumen. Interaksi mencakup pencarian (searching), koordinasi, dan pemantauan. Konsep biaya interaksi pada awalnya dikembangkan oleh pemenang Nobel Ekonomi Prof. Ronald Coase, dan dipoles lebih lanjut oleh Prof. Oliver Williamson (disebut sebagai biaya transaksi), serta disempurnakan oleh beberapa konsultan senior McKinsey & Co.

Toko Online memungkinkan penurunan biaya interaksi yang akan meningkatkan jumlah interaksi. interaksi menjadi lebih mudah karena tidak perlu hadir secara fisik, lebih cepat dari surat pos tercepat, tidak banyak alternatif (teks/tulisan, suara, gambar;satu arah dan dua arah; batch dan interaktif), dan lebih murah dari interlokal telepon atau surat ekspres.

Teknologi internet yang merupakan saluran penting bagi digitisasi memungkinkan peningkatan pelayanan konsumen berupa pilihan yang semakin beragam, pelayanan 24 jam sehari, dan tidak terbatas tempat.  Sebagai contoh, Anda orang melayu yang tinggal di Malaysia ingin membeli jilbab murah ke Bandung, dengan mudah mencari informasi tentang jilbab murah di Bandung melalui internet tanpa harus repot-repot berkunjung secara fisik ke Bandung. Anda bisa sambil santai dirumah membandingkan harga jilbab dan sekaligus memesan jilbab dengan mengunjungi situs majasari31.blogspot.com atau www.grosirbusanamuslimonline.com di internet.

Toko online juga meningkatkan transparansi dan kompetisi sehingga seleksi alam dalam dunia bisnis akan berlangsung lebih cepat. Akibatnya, perusahaan yang inovatif dan efisien akan lebih cepat memetik buahnya, sementara perusahaan yang kalah saing akan lebih cepat tergusur. Penghargaan dan hukuman yang lebih nyata dan cepat ini memberi insentif bagi perusahaan untuk menjadi lebih inovatif dan efisien. 

Karakteristik penurunan biaya interaksi, peningkatan transparansi dan pelayanan kepada pelanggan juga sangat menarik untuk diterapkan dalam bidang pemerintahan. Memberdayakan pemerintahan menggunakan teknologi internet merupakan bentuk nyata dari reformasi konseptual maupun operasional. Melalui pemberdayaan ini, ekonomi biaya tinggi bisa dikurangi secara signifikan. Ringkasnya, Toko online yang berimplikasi penurunan biaya interaksi sehingga pelayanan pelanggan, transparansi, dan kompetisi merupakan faktor penting dalam revolusi informasi ke arah ekonomi baru. Selamat datang di dunia ekonomi baru.

Sumber : Artikel Roy Sembel (Buku Bisnis Maya Laba Nyata)

majasari31.blogspot.com dan www.grosirbusanamuslimonline.com dengan senang hati menyambut ekonomi baru.

Labels:

1 Comments:

At 05:56 , Anonymous Dhimas Kirana said...

link sudah terpasang :)

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home