9 June 2012

JENIS-JENIS KEKUASAAN MANAJEMEN


1.       Kekuasaan Penghargaan
Kekuasaan penghargaan adalah  kemampuan untuk member orang lain sesuatuyang mereka hargai. Penghargaan ini bisa nyata, seperti uang, hadiah atau suatu promosi. Tetapi yang lebih sering adalah penghargaan itu tidak nyata apakah dalam bentuk pujian yang bersifat kondisional atau yang tidak kondisional. Ketika penghargaan itu diberikan dengan ikhlas dan memang sudah semestinya, penghargaan itu akan mempertalikan hubungan yang baik dan mendorong produktivitas. Ketika penghargaan itu diberikan secara sembarangan dan tidak sungguh-sungguh, penghargaan akan kehilangan keefektifannya.
2.       Kekuasaan koersif
Adalah kebalikan dari kekuasaan penghargaan. Kekuasaanini mengarah pada kritik yang tak terkondisikan yang ditujukan kepada individu, sering kali bersifat kasar dan membahayakan. Koersi dapat berbentuk makian atau ancaman terhadap keamanan dan keselamatan orang lain. Contoh : Esya, Jika kinerja kamu tetap saja buruk, aku terpaksa akan memindahkanmu. Saya piker kamu punya banyak potensiā€.
Koersi mempersempit kemungkinan untuk mengembangkan perilaku yang bertambah baik dan berjalan berlawanan dengan kinerja yang efektif. Koersi seharusnya tidak digunakan dalam organisasi. Disiplin tidaklah sama dengan kekuasaan koersif. Kritik yang bersifat kondisional yang ditujukan pada perilaku yang perlu dimodifikasi atau diubah dan bukan pada orangnya, adalah disiplin yang positif. Tetapi ketika pesan-pesan negative yang tidak dikondisikan mengalahkan suatu kritik yang bersifat khusus, situasi disiplin yang bertambah buruk akan menjadi koersi.
3.       Kekuasaan wewenang
Adalah kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang  berdasarkan posisi atau kedudukannya dalamorganisasi. Posisi ini disertai dengan adanya penunjukkan formal organisasi dari yang mempunyai kekuasaan atas mereka. Memberikan perintah dan menuntut agar orang lain patuh atau menurut adalah contoh sederhana dari kekuasaan wewenang. Kekuasaan wewenang mempunyai efektivitas yang terbatas dalam organisasi-organisasi yang kecil atau yang memiliki tingkat saling ketergantungan yang tinggi karena memperkecil kesempatan bagi pemecahan masalah kelompok secara timbal balik. Ketika digunakan secara bijaksana, kekuasaan wewenang bisa efektif dan dapat membangun respek diantara para bawahan.
4.       Kekuasaan panutan
Adalah suatu bentuk kekuasaan yang didasarkan padaitikad baik dan saling menghargai. Kekuasaan ini berkembang secara bertahap, dimana waktu diinvestasikan untuk mengetahui nilai-nilai, kepentingan, dan situasi pribadi orang lain. Saling berbagi bersama hal-hal yang pokok dan umum dari masing-masing kepentingan adalah langkah awal dalam membangun kekuasaan panutan. Kepentingan yang dimiliki bersama akan melanggengkan kekuasaan ini. Dengan kata lain, kekuasaan panutan muncul bersama ikatan-ikatan pribadi. Ikatan pribadi seringkali lebih kuat ketimbang ikatan-ikatan yang dibentuk semata-mata karena tugas yang dimiliki bersama. Ketika anda membina kekuasaan panutan denga orang lain, kemungkinan besar anda akan mendapatkan bantuan dari mereka ketika anda berada dalam situasi yang sulit.
5.       Kekuasaan keahlian
Adalah kekuasaan yang dating dari pengetahuan superioryang sesuai dengan kebutuhan suatu organisasi. Sebagian besar organisasi menghargai kekuasaan keahlian karena mendorong keunggulan mutu dan kinerja yang tinggi. Organisasi memanggil orang-orang yang memiliki kekuasaan keahlian untuk membantu memacahkan masalah. Orang-orang semcam itu mempunyai keunggulan yang nyata ketika mereka diundang untuk menyumbangkan keahlian mereka. Tetapi kekuasaan keahlian tidak dapat diterapkan jika tidak sedang dibutuhkan. Individu-individu yang berpikir bahwa kekuasaan keahlian adalah satu-satunya kekuasaan yang mereka butuhkan adalah sama dengan menipu diri sendiri. Pada kenyataannya, ketika pengetahuan mereka tidak dibutuhkan, kekuasaan keahlian mereka dapat membosankan orang lain. Mereka mungkin dipandang sebagai orang yang tahu segalanya untuk merendahkan orang lain, yang suka memaksakan pendapatnya kepada orang lain.
6.       Kekuasaan informasi
Adalah kekuasaan yang dating dari besar, ketepatan,dan cakupan intelegensi yang dimiliki seseorang mengenai organisasi. Kekuasaan informasi mungkin didasarkan pada informasi yang berorientasi pada tugas. Penggunaan kekuasaan informasi tergantung pada punya atau tidaknya pengetahuan mengenai kebijakan dan prosedur serta penempatan posisi yang penting dan strategis seseorang dalam organisasi.
7.       Kekuasaan afiliatif
Adalah kekuasaan yang dipinjam dari seseorang yangmempunyai hubungan dengan anda, seperti seorang pimpinan atau teman yang lebihtinggi jabatannya. Kekuasaan afiliatif akan efektif dan sesuai ketika seseorang bertindak sebagai wakil yang sah dan mendelegasikan wewenangnya untuk orang lain. Namun, ketika seseorang melakukan sesuatu semata-mata hanya karena pergaulannya dengan pimpinan, itu berarti kekuasaan afiliatif telah disalahgunakan.
8.       Kekuasaan kelompok
Adalah kekuasaan pemecahan masalah dari suatu kelompokyang diambil sebagai suatu keseluruhan. Ketika proses kelompok dikelola dengan baik, hasilnya seringkali lebih baik ketimbang berupa gabungan masukan-masukan dari individu-individu tunggal. Tetapi proses tersebut harus dikelola dengan baik agar kekuasaan kelompok muncul. Beberapa kaidah esensial yang harus diikuti : 
            a.       Libatkan setiap orang
            b.      Pisahkan orang dari masalah: kenali peran bahwa emosi dan persepsi orang sedang bermain
            c.       Suruhlah seorang fasilitator yang terlatih untuk memonitor proses
            d.      Jangan mengevaluasi sesi selagi sesi itu sedang berlangsung
            e.      Mantapkan bahwa tujuannya adalah suatu hasil yang bijaksana

   referensi  : Benfari, Robert. Memahami Gaya Manajemen. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo. 1995
r

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home