PRODUKSI BIOLA HASIL USAHA KECIL DAN MENENGAH
Ternyata,
kelurahan citangtu kab. kuningan punya potensi di bidang seni musik. masyarakat
di kelurahan yang berjarak 5 KM dari pusat kota itu, selain tergabung dalam
berbagai grup seni juga banyak yang memproduksi alat-alat musik. bukan hanya
alat musik tradisional, melainkan juga instrumen musik kontemporer berskala
internasional.
Sebut saja
Drs. Syahroni (42), seorang uru sekolah dasar warga citangtu. Dia sudah lama
menekuni pembuatan biola, gitar akustik, dan gitar elektrik. Buah karya seniman
ini mampu dijual ke berbagai took alat music di bandung dan Jakarta. Alat music
buah kepiawaiaan tangannya sering juga dipakai para musisi kondang.
Alat music
kontemporer di buat syahroni secara apik. Bukan hanya body yang harus di
selaraskan dengan standar internasional, kualitas nada suara pun harus mampu
bersaing dengan produksi biola buatan luar negeri. Agar terjaga mutunya,
pembuatan dilakukan secara seapik mungkin dengan penuh ke hati-hatian. “sebuah
biola berstandar internasional saya kerjakan sendiri dirumah di sela-sela waktu
mengajar. Paling cepat, sebulan dapat sebuah biola jadi.
Bahan dasar
biola tersebut terbuat dari kayu jati dan kayu albasiah. Jati untuk gagang
biola dan alat geseknya. Sedangkan albasiah untuk badan biola. Alat ukir yang
digunakan sederhana saja, yakni pisau raut, pisau ukir, gergaji, bor kayu dan
golok. Kebetulan, bahan baku jati dan albasiah tak perlu dibeli di toko bangunan.
Desanya yang berada di dataran tinggi itu sarat dengan tanaman keras.
Membuat
biola perlu ketekunan. Panjang gagang biola 40 cm, ujungnya harus terukir dan
nyentrik. Begitu juga membuat gembungnya pun perlu kehati-hatian jangan sampai
berpengaruh pada nada gesekan dawai (senar). Finishing pun dilakukan secara
apik pula. Badan biola yang sudah halus itu dipelutir, setelah berulang kali
dijemur dan di dinginkan. Biola-biola jadi yang sudah dilengkapi empat dawai
dan sebuah alat gesek buatan syahroni, mampu dimainkan para musisi di pentas.
Bila biola
buatan luar negeri harganya jutaan sampai puluhan juta rupiah, biola buatan
syahroni paling mahal dijual 1.2 juta rupiah. Khusus untuk grup music pencak
silat dan kendang pencak, dia menjualnya dibawah 750 ribu rupiah.
Pembuatan
biola tak jauh dengan pembuatan gitar akustik atau gitar eleketrik. Bedanya,
bentuk biola lebih kecil dari gitar, namun pengerjaannya penuh ketelitian. Oleh
karena itu, dalam sebulan ia mengaku mampu membuat sebuah biola dan dua gitar
akustik berstandar internasional. Membuat gitar elektrik beda lagi. Pengerjaannya
lebih mudah ketimbang biola dan gitar akustik. Hanya, rumitnya, gitar yang
biasa dipakai band itu dilengkapi alat elektronik pada bagian badan gitar.
Labels: KREASI AANG
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home