11 June 2012

KAJIAN PERILAKU ORGANISASI


Perilaku organisasi menurut Stephen P. Robbins mengambil pandangan mikro memberi tekanan pada individu-individu dan kelompok-kelompok kecil. Perilaku organisasi memfokuskan diri kepada perilaku di dalam organisasi dan seperangkat prestasi dan variabel mengenai sikap yang sempit dari para pegawai, dan kepuasan kerja adalah yang banyak diperhatikan. Topik-topik mengenai perilaku individu, yang secara khas dipelajari dalam Perilaku Organisasi adalah persepsi, nilai-nilai, pengetahuan, motivasi, serta kepribadian. Termasuk di dalam topik mengenai kelompok adalah peran, status kepemimpinan, komunikasi, dan konflik.
Teori Organisasi menurut  Stephen P. Robbins mengambil pandangan makro. Unit-unit analisisnya adalah organisasi itu sendiri atau sub-sub utamanya. Teori Organisasi memfokuskan diri kepada perilaku dari organisasi dan menggunakan definisi yang lebih luas tentang keefektifan organisasi. Teori organisasi tidak hanya memperhatikan prestasi dan sikap para pegawai, tetapi juga kemampuan organisasi secara keseluruhan untuk menyesuaikan diri dan mencapai tujuan-tujuannya.
Perbedaan makro-mikro ini menyebabkan tumpang tindih. Misalnya, faktor-faktor struktural mempunyai dampak  terhadap perilaku pegawai. Dengan demikian mempelajari Perilaku Organisasi harus mempertimbangkan hubungan struktur perilaku. Sama halnya, beberapa topik mikro relevan dengan dengan studi Teor  Oranisasi. Pembicaraan tentang yang makro dan mikro memang selalu tumpang tindih, dan penekanan mereka sebenarnya berbeda. Misalnya, topik tentang konflik dalam Perilaku Organisasi cenderung difokuskan pada konflik antar pribadi dan antar kelompok, yang berasal dari perbedaan kepribadian den komunikasi yang lemah. Konflik jika ditinjau oleh para teoritikus organisasi, akan menekankan pada masalah koordinasi antar unit. Sementara dari sudut pandang studi Perilaku
Ada enam elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika akan mendesain struktur organisasi. Ke-enam elemen tersebut meliputi (Robbins, 2007) :
  1. Spesialisasi Pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri
  2. Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama
  3. Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa. Wewenang sendiri merupakan hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk memberikan perintah dan untuk berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi
  4. Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif
  5. Sentralisasi – Desentralisasi. Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi
  6. Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan pekerjaan di dalam organisasi dilakukan.
Reff :
 Robbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat


0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home