KAJIAN PERILAKU ORGANISASI
Perilaku organisasi
menurut Stephen
P. Robbins mengambil pandangan mikro memberi tekanan pada
individu-individu dan kelompok-kelompok kecil. Perilaku organisasi memfokuskan
diri kepada perilaku di dalam organisasi dan seperangkat prestasi dan variabel
mengenai sikap yang sempit dari para pegawai, dan kepuasan kerja adalah yang
banyak diperhatikan. Topik-topik mengenai perilaku individu, yang secara khas
dipelajari dalam Perilaku Organisasi adalah persepsi, nilai-nilai, pengetahuan,
motivasi, serta kepribadian. Termasuk di dalam topik mengenai kelompok adalah
peran, status kepemimpinan, komunikasi, dan konflik.
Teori Organisasi menurut
Stephen P. Robbins mengambil pandangan makro. Unit-unit analisisnya
adalah organisasi itu sendiri atau sub-sub utamanya.
Teori Organisasi memfokuskan diri kepada perilaku dari organisasi dan
menggunakan definisi yang lebih luas tentang keefektifan organisasi. Teori
organisasi tidak hanya memperhatikan prestasi dan sikap para pegawai, tetapi
juga kemampuan organisasi secara keseluruhan untuk menyesuaikan diri dan
mencapai tujuan-tujuannya.
Perbedaan makro-mikro ini
menyebabkan tumpang tindih. Misalnya, faktor-faktor struktural mempunyai
dampak terhadap perilaku pegawai. Dengan demikian mempelajari Perilaku
Organisasi harus mempertimbangkan hubungan struktur perilaku. Sama halnya,
beberapa topik mikro relevan dengan dengan studi Teor Oranisasi.
Pembicaraan tentang yang makro dan mikro memang selalu tumpang tindih, dan
penekanan mereka sebenarnya berbeda. Misalnya, topik tentang konflik dalam
Perilaku Organisasi cenderung difokuskan pada konflik antar pribadi dan antar
kelompok, yang berasal dari perbedaan kepribadian den komunikasi yang lemah.
Konflik jika ditinjau oleh para teoritikus organisasi, akan menekankan pada
masalah koordinasi antar unit. Sementara dari sudut pandang studi Perilaku
Ada
enam elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika akan mendesain
struktur organisasi. Ke-enam elemen tersebut meliputi (Robbins, 2007) :
- Spesialisasi Pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri
- Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama
- Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa. Wewenang sendiri merupakan hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk memberikan perintah dan untuk berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi
- Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif
- Sentralisasi – Desentralisasi. Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi
- Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan pekerjaan di dalam organisasi dilakukan.
Reff :
Robbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi.
Jakarta : Salemba Empat
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home