TUGAS HAM AANG ABDU MUAMAR ROUF
Judul
Kasus
|
|
Sumber
|
Internet (http://regional.kompas.com/read/2012/10/16/12511974/Ambil.Gambar.Pesawat.Jatuh.Wartawan.Dipukuli.Tentara
|
Judul
Berita
|
|
Tanggal
Berita
|
Selasa,
16 Oktober 2012, 12:51 WIB
|
Tanggal
Pengambilan Berita
|
Senin,
22 Oktober 2012, 08:22 WIB
|
Kasus
Posisi
|
|
Pengertian
Operasional
|
Pengertian Hak adalah Sesuatu yang mutlak
menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.
Pengertian Wartawan adalah Orang yang
secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya
dikirimkan/dimuat di media massa secara teratur.
Pengertian Kemerdekaan Pers adalah
salah satu wujud kedaulatan rakyat dan menjadi unsure yang sangat penting
untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
demokratis, sehingga kemerdekaan mengeluarkan pikiran dan pendapat
sebagaimana tercantum dalam pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 harus terjamin
|
Analisis
|
Dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang demokratis, kemerdekaan menyatakan pikiran dan
pendapat sesuai dengan hati nurani dan hak memperoleh informasi, merupakan
hak asasi manusia yang sangat hakiki yang diperlukan untuk menegakan keadilan
dan kebenaran, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Landasan hukum mengenai Hak memperoleh
informasi (pers) termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945, diantaranya adalah
pasal 28 yang berbunyi kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
Undang-Undang, pasal 28E ayat 3 : setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Pasal 28F berbunyi : setiap
orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh,
memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan
segala jenis saluran yang tersedia. Dan juga UU Pers no 40 tahun 1999.
Pekerjaan wartawan adalah memburu dan meliput berita
hingga kemudian merangkainya menjadi suatu tulisan yang menarik dan enak
dibaca oleh khalayak publik. Menjadi wartawan
bukanlah hal yang mudah. Wartawan selalu dihadapkan pada tantangan untuk
terus bekerja secara profesional sekaligus mengimbangi kemajuan teknologi. Di zaman sekarang, sering kita mendengar banyak sekali wartawan
Indonesia yang mengalalami kejadian tidak mengenakan akibat pemberitaan
mereka di media massa. Padahal, sebagai wartawan, sudah menjadi kewajiban dan
tugas mereka untuk mengumpulkan informasi secara akurat. Kekerasan pada wartawan tak selesai dengan kata maaf, tapi harus
ditindak sesuai dengan hukum dan UU serta pasal yang berlaku yakni pasal 18
UU Pers.
Pasal 4 UU Pers tahun 1999 berisi hak
wartawan sebagai berikut : kemerdekaan pers dijamin sebagai Hak Asasi warga
Negara, Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau
pelanggaran penyiaran, untuk menjamin kemerdekaan pers, Pers nasional
mempunyai hak mencari, memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi,
dalam mempertanggung jawabkan pemberitaan di depan hukum, Wartawan mempunyai
hak tolak
Pers merupakan pilar ke-4 demokrasi
mendampingi lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif. Paham ini didasari
oleh fungsi pers sebagai media informasi publik dimana pers berfungsi sebagai
jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Masyarakat bisa menyampaikan
aspirasinya melalui media kepada pemerintah dan begitupun sebaliknya, pemerintah
menyampaikan kebijakannya yang kemudian di siarkan oleh media kepada
masyarakat. Selain itu juga pers berfungsi sebagai kontrol sosial, mampu
mengontrol segala kegiatan pemerintah dan masyarakat sehingga masyarakat
ataupun pemerintah mampu mengetahui segala kejadian atau masalah di dalam
Negara. Menurut pasal 6 UU Pers, peran pers dalam demokrasi adalah sebagai
berikut : Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui, Menegakan nilai-nilai
demokrasi, Mendorong terwujudnya supremasi hukum dan HAM, serta Menghormati
kebhinekaan, Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat,
akurat dan benar, Melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan saran terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum, dan memperjuangkan keadilan
dan kebenaran.
Dalam UU Pers no 40 tahun 1999, bisa
disimpulkan bahwa pers memiliki hak 6 M yakni Mencari, Memperoleh, Memiliki,
Menyimpan, Mengolah dan Menyiarkan atau Menyampaikan Informasi. Serta aktivitas
jurnalistik merupakan aktivitas yang dilindungi oleh Undang-Undang sehingga
siapapun tidak boleh menghalang-halangi wartawan dalam peliputannya, apalagi
melakukan penganiayaan karena hal tersebut melanggar hak konstitusional warga
Negara yang telah diatur dalam pasal 28 UUD 1945.
|
Ambil
Gambar Pesawat Jatuh, Wartawan Dipukuli Tentara
Selasa, 16 Oktober 2012 | 12:51 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com — Peliputan jatuhnya pesawat tempur
jenis Hawk 200 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) di
Riau, Selasa (16/10/2012), terhambat. Sejumlah wartawan yang akan mengambil
gambar di lokasi dihadang oknum anggota TNI AU.
Wartawan yang sudah
berada di lapangan beberapa saat pascakejadian dilarang meliput, bahkan ada
beberapa yang dipukul. Salah seorang warga mengakui bahwa wartawan dilarang
meliput dan dipukul oleh oknum TNI.
"Betul Pak, ada wartawan digebukin di depan warga. HP dirampas," aku salah seorang warga yang menjadi saksi mata.
"Betul Pak, ada wartawan digebukin di depan warga. HP dirampas," aku salah seorang warga yang menjadi saksi mata.
Tiga wartawan
mengalami tindak kekerasan. Mereka adalah wartawan TV One yang
dipukul dan kameranya disita. Demikian juga dengan Didik dan Rian, fotografer
harian Riau Pos dan LKBN Antara. Selain dipukul, kamera
keduanya juga disita.
Tidak hanya wartawan yang mengalami tindak kekerasan. Dua mahasiswa Universitas Islam Riau yang mencoba mengambil foto dengan kamera telepon genggam juga ditinju tentara hingga bibir salah seorang dari keduanya pecah.
Tidak hanya wartawan yang mengalami tindak kekerasan. Dua mahasiswa Universitas Islam Riau yang mencoba mengambil foto dengan kamera telepon genggam juga ditinju tentara hingga bibir salah seorang dari keduanya pecah.
Pesawat yang meledak
di kawasan Pasir Putih, Pandau, Kabupaten Kampar, Riau, adalah pesawat tempur
Hawk 200 milik TNI AU. Pilot selamat dengan kursi pelontar sebelum pesawat
jatuh. Adapun sang pilot, Letda Reza, jatuh di area kolam sekitar permukiman
warga.
Di lokasi puluhan
personel TNI AU sudah bersiaga. Mereka bersikap represif terhadap siapa saja
yang mendekati lokasi. Tindakan kasar dilakukan terhadap siapa saja yang
mencoba mengabadikan situasi di lapangan. (Tribun Pekanbaru/Rinal Sagita)
Labels: TUGAS KULIAH
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home